Healer in October (Untuk Rasa yang Diimbangkan)
Healer in October
(Untuk Rasa yang Diimbangkan) Akbarissy/2021
Oktober pada tahun-tahun menyedihkan ini, percaya atau tidak, angin akan terasa berhembus lebih kencang dari biasanya, kerikil-kerikil kecil yang berserakan di antara karang dan pasir merah kehijauan, mau tak mau perlahan dibuat malu karenanya. Ya, bukan tanpa alasan, sebab, di luar pun hujan memang sedang cantik-cantiknya. Sekali kuingatkan, bahwa tak akan ada kata romantis dalam tulisan ini, juga takkan kau temui harapan atau kata yang berbunga-bunga di sini. Lebih jauh dari itu semua. Tak dapat dipungkiri, bahwa Ini adalah kisah penghapusan diri, dari dua manusia hipokrit yang tak berhasil mengutuk kata pisah di antaranya.
"Seperti hari yang sering kau duga sebelumnyaAku ingin mengenalmu lebih dekatSangat dekat—amat dekatJadi alasan utama untuk setiap lelahmubersandar atau tentang suasana menyebalkan yang tak satupun kita berdua pahamiSeperti malam yang pernah kau duga sebelumnyaAku ingin mendekapmu lebih eratSangat erat—amat eratBerencana mengutuk kata pisah dengan tanda titik, tetapi, mengapa malah ada koma yang menjeda harapan kita?"
"Sudahlah, Ra. Kau membacanya terlalu kencang, bukankah sudah kubilang, ini kan perpustakaan sekolah bukan pasar malam." seru Bii dengan nada sedikit kesal.
"Hihi, maaf, lagian tanggung, sih, bait terakhir masih belum selesai, Bii. Tapi puisiku kali ini lumayan oke, kan?" tanya Lara pada Bintang.
Mereka pun tertawa bersama, hari itu mungkin adalah hari yang paling menyenangkan bagi mereka berdua, berharap temaram tak mencurinya.
Namanya Bintang, entah apa sebenarnya yang Lara suka darinya, tak ada yang diistimewakan darinya, Bintang selalu berada di tengah cahaya-cahaya yang berkilauan di sekeliling Lara. Namun, yang pasti, Lara selalu mempunyai alasan tersendiri dari kebanyakan pemikir seusianya. Ya, Gadis itu percaya bahwa Bintang akan jadi teman terbaik saat Bianglala yang ia harapkan sejak jauh-jauh hari takkan pernah temui ia lagi di bulan ini.
"Sudah sore, lanjutkan saja nanti di rumahmu untuk bait terakhirnya" sahut Bintang sambil merapikan buku-buku yang berserakan di mejanya.
Jam berdenting lebih keras dari biasanya.
Ada yang lain di sore itu.
"Kau tahu Bii? Manusia hanya butuh hitungan detik hanya untuk merasakan bahwa ia sedang jatuh cinta" bisik Lara dengan nada rendah, entah ditujukan pada siapa, namun sepertinya itu memang ditujukan pada Bintang.
Ia membuat Bintang tenggelam, kalimat itu benar-benar membuat suasana ruangan menjadi lebih dingin, pedahal di luar, hujan pun sudah lama reda. Bintang kebingungan, entah kalimat apa yang akan keluar selanjutnya, dari Bintang ataupun Lara.
"Orang-orang hanya bisa berkata bahwa dia merasa jatuh cinta, namun setelah itu mereka tak pernah ingin benar-benar jatuh." lirih Bintang. Hening seketika.
Jingga tak kelihatan meleleh di jendela, setelah dialog yang amat singkat itu, keduanya memutuskan untuk beranjak pulang. Tak banyak bicara, setelah selesai merapikan buku-buku yang telah mereka lahap, mereka memutuskan tuk keluar dari ruangan tiga kali tiga itu untuk segera bergegas pulang. Sekali lagi, ada yang lain di sore itu, terlihat kaki langit yang tadinya merah ke abu-abuan, kini mendadak muram—hampir gelap gulita.
Sial! Rupanya temaram telah mencurinya.
Tiba pada malam penghapusan diri. Masing-masing dari mereka tak mengetahui akan seperti apa jadinya nanti. Tak sempat berpamitan, tak sempat berbalas pandang. Mereka hanya ingin pulang ke arah jalan yang tak biasanya mereka lewati. Dua jalan yang sepertinya akan benar-benar memisahkan mereka.
Apa yang akan terjadi setelahnya?
Entahlah.

How do I withdraw winnings from casino online poker at home?
BalasHapusIf you play online poker at home and your 나주 출장안마 friends have their 안양 출장마사지 money 공주 출장샵 back, there is a risk 전주 출장안마 to your chances of winning. It doesn't matter if you win, 군산 출장마사지